SELAMAT DATANG DI KABUPATEN TABALONG

suara masyarakat daerah Tabalong utara

kabupaten Tabalong

Jumat, 22 Oktober 2010

GOA BATU BULE ,DESA RANDU KECAMATAN MUARA UYA

TEMPAT TINGGAL MASYARAKAT PRASEJARAH GUA BABI
DESA RANDU KECAMATAN MUARA UYA
ISI RIWAYAT SINGKAT
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Balai Arkeologi Banjarmasin berupa ekskavasi ( penggalian arkeologi ) dan penetapan terhadap situs prasejarah GUA BABI pada tanggal 19 Maret sampai dengan 1 April 1996 yang merupakan tindak lanjut dari survey prasejarah di Pegunungan Meratus pada tahun 1995. Situs ini terletak di desa Randu, Kecamatan Muara Uya, kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian ini sangat penting bagi pemahaman proses budaya dan kronologi prasejarah setempat secara khusus dan Kalimantan secara umum, yang pernah terjadi sejak akhir Kala Plestosen dan awal Kala Holosen, sekitar 10.000 tahun yang silam. Ciri budaya yang berhasil diidentifikasi adalah pemanfaatan gua untuk pemukiman, dengan berbagai tinggalan yang terutama mengacu pada tingkatan tekhnologi mesolitik ( tekhnologi batu madya ) dan neolitik ( tekhnologi batu muda ).
Hasil-hasil penelitian adalah sebagai berikut :
Gua Babi merupakan salah satu gua dari sekitar 45 gua yang ada pada pegunungan karet di Desa Randu di kaki barat pegunungan Meratus. Morfologi gua merupakan gabungan antara gua ( cave ) dan ceruk paying ( rock shelter ) ceruk payung merupakan teras gua ( selanjutnya disebut teras gua ) berukuran panjang 25 meter ( utara selatan ) dan lebar 10 meter ( timur barat ). Penelitian tahun 1995/1996 difokuskan diteras gua berdasarkan temuan permukaan berupa konsentrasi sisa-sisa makanan berupa cangkang-cangkang kerang ( gastropoda ) = siput, dan pelecpoda = kerang ) dalam konteks erat dengan peralatan manusia prasejarah berupa alat-alat batu berbentuk serpih dan bilah, dan juga temuan gerabah polos maupun gerabah hias. Empat buah kotak ekskavasi telah dibuka selama penelitian dengan kedalaman antara 120 cm hingga 220 cm, ditujukan untuk mendapatkan data mengenai lapisan budaya ( cultural layers ), untuk penjelasan mengenai proses-proses budya.
Penggalian keempat kotak eksvasi menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Pada kedalaman sekitar 20 cm dari permukaan teras, ditemukan lapisan arkeologis yang dicari, yaitu berupa tumpukan kerang Gastropoda yang bercampur dengan alat alat batu dalam kuantitas sangat padat, dan  juga pecahan-pecahan gerabah polos dan berhias, bercampur dengan berbagai sisa binatang darat ( terrestrial animal ) dan binatang air ( aquatic animal ). Lapisan budaya ini praktis mencakup seluruh teras gua, kecuali teras tertinggi di bagian selatan. Lapisan budaya dibagian tengah gua bercampur dengan abu dan arang sisa pembakaran, sehingga di interprestasikan bahwa pengolahan makanan dilakukan pada teras bagian tengah.
Temuan – temuan terdiri atas :
a.         Alat-alat batu : Kuantitas padat, hingga kedalaman 150 cm. Tipologi yang diperoleh adalah alat serpih, bilah, serut, bor dan juga alat-alat massif berupa kapak perimbas.
Mayoritas alat-alat ini adalah alat-alat mesolitik, disertai pula oleh beberapa tekhnologi lebih tua dari tingkatan paleolitik. Dilain pihak, juga ditemukan beberapa buah batu guling ( pestle ), yang jelas merupakan salah satu unsur budaya neolitik.
b.         Pecahan tembikar : sebagian besar merupakan tembikar berhias, dibuat dengan tatap Pelandas ( paddle and anvil ) yang di gabungkan dengan roda putar (wheel). Hiasan yang menonlol adalah hias tera tatap ( paddle marked ) yang terdiri dari berbagai motif hias yaitu tatap tali ( cord-mark ) dan jala. Hias tatap tali merupakan unsur hiasan yang sangat tua, yang sudah muncul sejak tingkatan neolitik.
c.          Alat-alat tulang : ditemukan pada kedalaman 60-80 cm, berupa penusuk ( point ), atau sumpit, salah satu tulang dikerjakan, berasal dari tulang lengan monyet yang dengan sengaja dilubangi, mungkin dipakai sebagai perhiasan.
d.         Sisa-sisa kerang : ditemukan sangat rapat dan padat pada lapisan arkeologis, berasal dari bangsa Gastropoda ( siput ) dan Pelecypoda ( kerang ).
e.         Sisa-sisa binatang vertebrata : ditemukan sejak permukaan tanah hingga kedalaman 220 cm. Jenisnya berupa binatang kecil ( mikrofauna ). Identifikasi menunjukkan jenis-jenis : kerbau ( Bovidae ), rusa ( Cervidae ), babi hutan ( Sus barbatus ), kancil ( Tragulida ), beruang ( ursus sp ), landak ( Hystricidae ), tikus ( Maridae ), bulus ( Testudinidae ), biawak ( paranidae ), dan ular sanca ( phyton ). Analisis kontektual menunjukkan bahwa binatang-binatang ini juga merupakan bagian subsistensi dari penghuni Gua Babi.
f.           Sisa-sisa manusia : merupakan fragmen-fragmen tengkorak, gigi, dan tangan. Secara lebih rinci temuan tersebut adalah pecahan tengkorak parietal dan occipital, gigi taring ( canin ) rahang atas ( maxilia ) kiri dan taring rahang bawah ( mandibula ) kanan serta bagian tulang tangan ( phalanx ). Sebagian dari pragmen tengkorak sudah mengalami proses fosollisasi cukup lanjut. Jenis taxon : Homo sapiens.
Secara kontekstual antara lapisan tanah, lapisan budaya, dan jenis-jenis temuan, diketahui bahwa Gua babi ini merupakan salah satu tempat hunian sementara ( settement) di masa prasejarah, dimana manusia pendukung budaya di gua ini masih melakukan pengumpulan makanan ( foot-gathering )dari sumber-sumber makanan disekitarnya. Sudah pasti, bahwa mereka mencari makanan utama dari siput dan kerang air tawar, yang di bawa kegua untuk dimasak dibagian tengah teras gua. Selain itu, temuan sisa-sisa binatang vertebrata yang cukup melimpah hingga kedalaman 150 cm, menunjukkan bahwa perburuan binatang juga menjadi salah satu model subsistensi manusia diteras gua, dan bahkan ditemukan kapan perimbas dan penusuk dari batu gamping kersikan ( silicified-limestones ) yang ujungnya terdapat warna merah. Analisis mengaskopis terhadap warna merah ini diduga berasal dari darah binatang buruan pada saat pengolahan makanan, yang kemudian terserap oleh batu gamping sebagai bahan dasar pembuatan kapak perimbas tersebut, dan kemudian mengering.
Pertanggalan ( dating ) absolut ) dari okupasi manusia di Gua Babi belum dapat dipastikan  saat ini. Karena pertanggalan untuk lapisan budaya baru akan dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melalui metode pertanggalan Carbon-14 dengan memakai sampel arang dan kerang dari sisa pembakaran di bagian tengah gua. Meskipun demikian , berdasarkan analisis artefaktual dan kontektual, dapat dinyatakan bahwa gua ini sudah dihuni sejak tingkatan mesolitik hingga neolitik. Dalam konsepsi pengkerangkaan masa prasejarah secara umum di Indonesia, tingkatan tersebut sebanding dengan periode masa antara 1.000 hingga 4.000 tahun lalu. Penggalian oleh Balai Arkeologi Banjarmasin belum mencapai lapisan steril. Dengan unsure temuan kapak perimbas yang merupakan salah satu unsur temuan lebih tua, yaitu tingkatan paleolitik, maka ada keungkinan besar bahwa Gua Babi ini sudah di huni sejak Kala Plestosen.
Situs Gua Babi merupakan situs sangat penting bagi pemahaman pemanfaatan gua sebagai sarana tempat tinggal, yang selama ini belum pernah ditemukan di Kalimantan. Lebih dari itu, situs ini juga merupakan bahan telaah penting dalam penjelasan aspek migrasi yang terjadi pada periode Pasca-plestosen di Indonesia bagian tengah, terutama dalam kaitannya dengan gelombang migrasi dari utara ( Taiwan, Jepang dan Filipina ) dan penghunian gua-gua mesolitik di Silawesi. Oleh karena itu, Balai Arkeologi menganggap penting eksistensi situs Gua Babi, dan akan terus melakukan penelitian di Gua Babi untuk penjelasan masalah hunian gua, model subsitensi manusia pendukungnya, system penguburan gua maupun proses migrasi Pasca-Plestosen di Indonesia bagian tengah.
Dengan hasil penelitian Balai Arkeologi Banjarmasin tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa Gua Babi termasuk dalam kategori Benda Cagar Budaya ( BCB ), yang dilindungi oleh UU Nomor 5 tahun 1992, khususnya BAB I Pasal I. ( SITUS PURBAKALA)

Rabu, 20 Oktober 2010

GEPAK BAKAL DEMO LAGI

GEPAK BAKAL  ULANGI DEMO LEBIH BESAR
TUNTUT REALISASI HASIL KESEPAKATAN

Jaro,-
Gerakan Pemuda asli kalimantan ( GEPAK ) berencana akan lakukan aksi demo yang lebih besar lagi ketambang PT Adaro Indonesia dalam waktu dekat , untuk menindak lanjuti  hasil kesepakatan dari demo agustus yang lalu .
Menurut Arman.s sebagai koordinator wilayah ( korwil) utara menjelaskan kepada koran ini beberapa waktu yang lalu di kediamannya di Desa Jaro kecamatan Jaro “ saat ini kami sedang mengadakan kordinasi-kordinasi untuk menindak lanjuti kesepakatan yang telah tertulis pada surat kesepakatan yang di tanda tangani bersama oleh  beberapa pihak “

Lebih lanjut dikatakan “Alasan kami akan melakukan demontrasi ini sudah sangat cukup jelas bahwa apa yang telah menjadi kesepakatan bersama  agustus itu sampai detik ini belum terealisasi sama sekali ,sedang yang telah terealisasikan dan  disebut kan oleh pihak perusahaan kemarin itu, adalah hal sebelum adanya kesepakatan ini,” ungkapnya lebih jauh.

Rencananya demonstrasi ini akan melibatkan 3 wilayah ( utara,tengah dan selatan ) namun tidak menutup kemungkinan akan melibatkan dari 3 wilayah pofensi ( kalsel,kalteng dan kaltim) .hal ini dilakukan karena dari pihak perusahaan dianggap telah mengingkari kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah fihak selain itu pihak perusahaan dianggap telah meremehkan adat ,serta mulai mengendalikan kabupaten Tabalong secara luas.

Selain itu ungkap Arman,s salah satu anggota dewan adat gepak ini menyatakan “ selama tuntutan yang telah disepakati itu belum direalisasikan Adaro tak akan aman untuk melakukan oprasinya ,demikian dinyatakan kepada koran ini sore selasa 19 oktober 2010 di kediamannya.@

Senin, 18 Oktober 2010

proyek

KONTRAKTOR ” TERPAKSA “ PERBAIKI
JALAN YANG DILEWATI
Jaro-
Proyek pembangunan jalan pertanian di jaro bawah,riam tanah desa garagata kecamatan Jaro kabupaten tabalong sepanjang 300 m yang di laksanakan oleh CV.Sumber Mas Abadi  dengan alokasi dana sebesar Rp..........yang bersumber  dari Anggaran dan pendapatan daerah.

Sayangnya pembangunan pengerasan jalan ini harus melalu jalan yang baru berumur sekitar satu tahun tak pelak lagi jalan tersebut hancur membentuk  saluran/parit  dan sangat sulit untuk dilalui para warga yang memiliki lahan garapan di tempat tersebut.

Beberapa warga mengakui sangat senang dengan adanya pembangunan infeksi pertanian tersebut sekaligus resah jika melihat jalan masuk ke lahan persawahan itu nantinya tidak diperbaiki oleh pihak kontraktor pelaksana pekerjaan tersebut.

Namun dengan kesungguhan dari pihak kontraktor pembangunan jalan tersebut, mengaku terpaksa harus sanggup memperbaiki jalan yang dilewati karena hanya itu satu-satunya akses jalan masuk untuk membawa matrial bangunan ,yang jaraknya dari jalan besar mencapai 500 meter jauhnya.
“ Sementara ini kami berharap kepada warga masyarakat yang memakai jalan tersebut untuk bersabar sementara kami melakukan pembangunan jalan diujung ,nanti setelah selesai kami akan tetap memperbaikinya,karena jika diperbaiki pada saat ini percuma saja karena mobil pengangkut matrial masih akan keluar masuk lokasi tersebut “ ujar  pihak kontraktor sebagai penanggung jawab pekerjaan ,yang enggan namanya untuk dipublikasikan. Pada Jum`at 15/10 sekitar  pukul 14.00 di kediamannya belimbing komplek bataman RT 17 kecamatan Murung Pudak kepada koran ini. ( LK).

Sabtu, 16 Oktober 2010

KONTRAKTOR ” TERPAKSA “ PERBAIKI
JALAN YANG DILEWATI
Jaro-
Proyek pembangunan jalan pertanian di jaro bawah,riam tanah desa garagata kecamatan Jaro kabupaten tabalong sepanjang 300 m yang di laksanakan oleh CV.Sumber Mas Abadi  dengan alokasi dana sebesar Rp..........yang bersumber  dari Anggaran dan pendapatan daerah.

Sayangnya pembangunan pengerasan jalan ini harus melalu jalan yang baru berumur sekitar satu tahun tak pelak lagi jalan tersebut hancur membentuk  saluran/parit  dan sangat sulit untuk dilalui para warga yang memiliki lahan garapan di tempat tersebut.

Beberapa warga mengakui sangat senang dengan adanya pembangunan infeksi pertanian tersebut sekaligus resah jika melihat jalan masuk ke lahan persawahan itu nantinya tidak diperbaiki oleh pihak kontraktor pelaksana pekerjaan tersebut.

Namun dengan kesungguhan dari pihak kontraktor pembangunan jalan tersebut, mengaku terpaksa harus sanggup memperbaiki jalan yang dilewati karena hanya itu satu-satunya akses jalan masuk untuk membawa matrial bangunan ,yang jaraknya dari jalan besar mencapai 500 meter jauhnya.
“ Sementara ini kami berharap kepada warga masyarakat yang memakai jalan tersebut untuk bersabar sementara kami melakukan pembangunan jalan diujung ,nanti setelah selesai kami akan tetap memperbaikinya,karena jika diperbaiki pada saat ini percuma saja karena mobil pengangkut matrial masih akan keluar masuk lokasi tersebut “ ujar  pihak kontraktor sebagai penanggung jawab pekerjaan ,yang enggan namanya untuk dipublikasikan. Pada Jum`at 15/10 sekitar  pukul 14.00 di kediamannya belimbing komplek bataman RT 17 kecamatan Murung Pudak kepada koran ini. ( LK).

Selasa, 12 Oktober 2010

Minggu, 10 Oktober 2010

SELESAI BULAN RAMADHAN
PLN KEMBALI BYAR PET
Jaro,-
Hampir sekitar satu bulan ramadhan berlalu PLN menyala dengan baik tanpa ada mati lampu ,walaupun ada namun hanya sekejap dan kembali menyala.tapi seusai bulan Ramadhan ini ternyata PLN kembali berulah anehnya dalam sehari sudah dapat dipastikan terjadi beberapa kali pemadaman tanpa pemberi tahuan.

Beberapa warga Kec,Jaro menilai bahwa sering matinya lampu ini adalah permainan dari oknum PLN sendiri ,”buktinya pada bulan puasa kemarin lampu bisa tidak mati, tapi kok baru lewat beberapa pekan lampu sudah mulai byar pet, apa ini bukan salah satu permainan “ ungkap hasanudin ( nama samaran red) “ yang celakanya lagi seringnya mati lampu ini mengakibatkan alat – alat elektronik menjadi rusak “ ujarnya menambahkan,

Pernyataan salah satu warga desa Jaro ini sangat beralasan,karena pelanggan PLN pada saat ini, dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat tergantung kepada arus listrik , menimba air ,baik dari mencuci , mandi ,memasak ,dan sebagainya.sangatlah wajar jika keadaan ini sudah menjadi salah satu persoalan yang cukup meresahkan.

Selain itu listrik mati disaat-saat yang sangat di butuhkan warga ,pada saat menjelang sholat magrib hingga sekitar pukul 10:00 bahkan lebih,dan menyala setelah listrik sudah sangat tidak diperlukan lagi.karena pada saat-saat seperti itu warga sudah mulai beranjak ke tempat tidur lalu untuk apa.....?

Hingga berjalan puluhan tahun keadaan listrik ini sepertinya tidak mengalami perubahan bahkan sudah dianggap biasa , Padahal hal ini telah melanggar hak-hak konsumen sebagai pelanggan yang telah di atur dalam undang-undang perlindungan konsumen.( LK )


Sabtu, 09 Oktober 2010

DISDUKCAPIL TABALONG

OKNUM DISDUKCAPIL LAKUKAN PUNGUTAN

Jaro-
Gembar-gembor dan tulisan-tulisan yang menyatakan pembuatan KTP gratis ternyata
Hanya sebuah wacana dan isapan jempol belaka karena program itu belum berjalan sesuai dengan apa yang tertulis dan terucap sejak sekitar dua tahun yang lalu .

Hal ini terungkap ketika salah seorang warga Desa Jaro kecamatan Jaro sedang melakukan pembuatan KTP pada dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Tabalong ,memberikan keterangan kepada koran ini “ saya mau membuat KTP dikantor itu namun tidak bisa jadi hari ini juga,tapi ada yang datang dan mengurus pembuatan KTP nya lebih belakangan dari saya bisa jadi hari ini dengan cara harus memberikan tip kepada salah satu oknum pegawai ditempat tersebut ,padahal saya datang jauh-jauh dengan kelengkapan persyaratan yang di tetapkan, harus pulang dulu dan datang esok hari untuk mengambil KTP tersebut.

Selain warga ini seorang warga yang juga sangat meminta agar namanya jangan sampai dipublikasikan mengungkapkan “ kemarin kami ingin membuat AKTA kelahiran anak kami di kantor camat,dibagian pemerintahan namun kami ditarget untuk membayar pembuatan akta tersebut untuk ongkos ke tanjung dan segala biaya sebesar Rp 300 ribu untuk satu akta kelahiran “ jelasnya .

Keluhan-keluhan warga seperti ini sebenarnya telah lama terjadi namun sepertinya dari intansi terkait tidak mau mendengar dan seolah-olah sudah biasa,sehingga apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah selama ini sia-sia atas perbuatan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.Selain itu kebiasaan ini merupakan wujud dari ketidak tegasan pemerintah daerah dalam menjalankan programnya.

Tidak sampai disitu ,salah satu intansi pemerintah yang langsung bersentuhan dengan masyaraat ini seolah menjadi salah satu lahan untuk mencari penghasilan diluar gaji kepegawaian oleh beberapa oknum,bahkan terkesan memanfaatkan kepentingan masyarakat bawah untuk mendapatkan keuntungan sendiri.

Hal ini juga diperparah oleh oknum-oknum dibawahnya pada tingkatan kecamatan dan Desa, dengan menggunakan kesempatan yang sama dengan alasan transportasi dari desa kekecamatan dan kekabupaten hingga rentetan ini menjadi panjang dan masyarakat  harus mengeluarkan dana untuk keperluan surat kelengkapan diri. ( LK )
REHAP PEMBANGUNAN RUMDIN NGAWUR

Jaro-
Proyek  rehap pembangunan rumah dinas dokter yang terletak di RT 15 Desa Jaro Kecamatan Jaro batal diselesaikan padahal rehap tersebut sudah mencapai sekiatar 60% s/d 80 % pasalnya rehab bangunan tersebut tepat berada di atas tanah pertamina.

Menurut beberapa sumber yang berhasil kami himpun mulanya rehap tersebut  dialokasikan pada rumah dokter yang berada di jalan batung raya RT 01 Desa Jaro Kec Jaro tepat berada didepan kantor camat Jaro yang sejak dibangun sekitar 5 s/d 6 tahun yang lalu sama sekali tidak pernah dihuni hingga keadaan Rumah Dinas Dokter tersebut tinggal  dinding bata tanpa atap bahkan daun jendela dan pintunyapun sudah raib entah kemana.

Selain itu penempatan bangunan rumah dokter yg terdahulu itu juga diatas tanah warga yang tidak dilakukan pembebasan sebelumnya, sehingga saat ini setelah adanya rehap rumah dinas tersebut di tolak oleh pemilik tanah.akhirnya pihak dari puskesmas jaro mengalihkan rehap tersebut  pada rumah dinas pekerjaan umum pengairan yang sudah lama tidak dihuni.

Beberapa warga setempat sangat menyesalkan adanya rehap rumah dinas tersebut  “ kalau pembangunan pemerintah saja bisa berdiri diatas tanah pertamina kenapa kita yang warga masyarakat biasa tidak bisa “ bahkan warga menambahkan pernyataan temannya “ kita lihat saja nanti jika benar nantinya jalur tanah pertamina ini akan disetrilkan pemerintah harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada kita dan membongkar bangunannya lebih dulu baru kita “ ucap warga tersebut  sambil mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan.

“ tapi yang jelas bangunan itu secara nyata akan terbuang ,kemudian siapa yang akan menggantikan dananya kalau bukan pemerintah lagi yang akan mengeluarkan anggaran baru untuk pendirian bangunan baru “sambungnya.

Tindakan ini menunjukan bahwa pemerintah daerah telah memberikan salah satu contoh yang sangat tidak terpuji dalam penggunaan anggaran daerah.akhirnya wargapun beranggapan bahwa siapa saja bisa melakukan hal yang sama ,membangun bangunan perumahan dan lainnya diatas tanah pertamina,serta setiap banguanan tidak perlu memiliki IMB,lalu untuk apa segala peraturan dan perundangan di buat jika pemerintah sendiri yang melanggarnya.dan dengan kejadian ini dikhawatirkan akan menjamurnya bangunan-bangunan liar yang ada di jalur tanah pertamina ini bahkan dikhawatirkan kedepan akan menjadi bumerang bagi pertamina dan intansi terkait sendiri. ( LK )


BANTUAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN TAK TERKONTROL PIHAK KECAMATAN

Tanjung,-
Peningkatan pembangunan sektor pertaniaan dan perkebunan dipedesaan pada tingkat kecamatan di kabupaten Tabalong pada saat ini cukup menelan dana yang cukup besar namun sangat disayangkan dalam pelaksanaannya sama sekali tidak terkontrol.

Hal ini sangat beralasan karena dalam pelaksanaan kegiatan dan bantuan dari pemerintah kabupaten dan propinsi yang turun ke desa-desa tidak memberitahukan  kepada pemerintah tertinggi diwilayah kecamatan,sehingga sangat banyak pemerintah kecamatan tidak mengetahui bahwa didaerah pemerintahannya ada bantuan yang masuk bahkan kegiatan pembangunan pun sangat jarang memberitahukan kepada pemerintah kecamatan.

Selain birokrasi ini sangat janggal akhirnya banyak bantuaan dan kegiatan pembangunan yang tak terkontrol oleh pihak kecamatan sehingga sangat rentan menimbulkan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak intansi terkait yang ada ditingkat pedesaan dan kecamatan bahkan banyak bantuan yang tidak efisien dan tidak tepat sasaran.

“seandainya ada pihak lain yang menanyakan bagaimana pembangunan saat ini di kecamatan ini dan ada berapa lokasi pembangunan didaerah ini serta sektor-sektor apa saja yang mendapatkan bantuan sudah dapat dipastikan dari pihak kecamatan tidak dapat memberikan data yang pasti,ini sangat memalukan jika sebagai pemerintahan tertinggi tidak dapat memberikan jawaban yang pasti” ucap salah satu oknum pegawai kecamatan di utara memberikan komentarnya mengenai hal ini.

Ironisnya setelah kegiatan atau bantuan tersebut mendapat masalah dilapangan baru melibatkan pemerintahan desa dan kecamatan dalam penyelesaiannya .

Salah satu tokoh masyarakat di kecamatan Jaro juga memberikan komentar terkait hal ini “ bagaimana bisa terkontrol jika semua kegiatan Pembangunan dan bantuan dari pemerintah kabupaten dan propinsi jika tidak ada pemberitahuan kepada pihak kecamatan ,lalu apa fungsi kecamatan........?” ungkapnya .”jadi kami berharap agar bantuan dan pembangunan ini sesuai dengan tujuan dan tepat pada sasaran yang diharapkan, agar intansi terkait dapat memberitahukan kegiatannya pada pihak kecamatan” imbuhnya lagi berharap.( LK )