KAMI TAK MENGERTI
Kami tak mengerti......
Saat kau sodorkan segala birokrasi
katamu itu sebuah solusi dalam demokrasi.
Salah satu hasil dari koordinasi bersama beberapa instansi.
Kami tak mengerti......
Saat nurani-nurani itu kau jejali dengan beribu janji
Dengan tatapan kosong terbuai oleh mimpi-mimpi
Sabar-sabar .....
Tunggu-tunggu....dan nanti .
Hanya itu jawaban yang kau beri
Mereka pasrah tak berdaya menanti yang tak pasti
Kami tak mengerti....
Itu sebuah pidato atau hanya basa-basi
Sebuah tuntunan atau pementasan seni
Suara nurani atau hanya kompetisi
Kau bodohi dan kau beli untuk mencapai satu ambisi
Kami tak mengerti......
Saat kau meminta ,memohon untuk mewakili
Semua nurani dan suara hati.
Dengan segenggam harap sebuah realisasi
Mereka datang dari pelosok negri
Hanya untuk memberikan satu suara hati.
Kini kami mengerti ....
Semua itu hanya akal busuk para politisi
Untuk dapatkan sebuah kursi dan dasi
Untuk menumpuk butiran nasi dan pundi-pundi
Menambah relasi untuk berkolusi
Berhianat ciftakan lingkaran alibi
Kini kami mengerti......
Realisasimu hanya wujud dari ambisi .
Baju yang kau pakai adalah milik kami.
Kursi yang kau duduki itu milik kami.
Mobil yg kau pakai juga milik kami.
Bahkan nasi basi yang kau makan itu juga milik kami
Kini kami sudah mengerti....
Akalmu seperti akal babi
Tak pernah mau menoleh siapa yang kau wakili
Dari siapa,....?
untuk apa.....?
Kau duduk dikursi dan berdasi.
Menjelma bak malaikat yang lupa diri...
By: catro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar